Pages

FEEDJIT Live Page Popularity
Popular Pages Today
1. Al-Haddad 76.67%
2. Al-Haddad: kisah 6.11%
3. Al-Haddad: manhaj 3.33%
4. Yusriani Al-Haddad As-Salafiyyah: Jalan Panjangku Menitihh JalanMu Season 2 3.33%
5. Yusriani Al-Haddad As-Salafiyyah 2.22%
6. Yusriani Al-Haddad As-Salafiyyah: Persatuan Hakiki adalah Kesepakatan Mengikuti Jejak Para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 1.67%
7. Yusriani Al-Haddad As-Salafiyyah: Solusi Penggati Pacaran 1.67%
8. Yusriani Al-Haddad As-Salafiyyah: Jalan Panjangku Menitih JalanMu 1.67%
9. Al-Haddad: Seputar Pernikahan 1.67%
10. Yusriani Al-Haddad As-Salafiyyah: Mengapa Menikah 1.67%
[Click to Get Popular Pages for your Blog or Website]
Adaabuz Zifaaf 001.mp3

*

Blogger Template by Blogcrowds

Kenangan Masa Laluku

Raha 2004.
Pada tahun ini aku duduk di Sekolah Dasar. Aku tumbuh dan besar dikeluarga yang hangat dan penuh dengan kasih sayang. Namun lingkungan berkata lain. Pergaulan bebas tidak mengantarkanku untuk tumbuh sebagai anak yang baik. Sebaliknya aku justru menjadi brutal diusiaku yang masih tergolong kanak-kanak.

Diusiaku yang baru beranjak 11 tahun, aku sudah punya gank di sekolah. “ Derainbow” itulah nama gank yang digandrungi oleh Aku, Cinta, dan Anjel. Walaupun aku masih duduk di bangku SD, tak jarang banyak orang yang mengenalku maklum aku termaksud orang yang terkenal antar pelajar saat itu. Hari-hariku selalu dihiasi oleh canda tawa dan hal-hal baru. Tak jarang pula peristiwa adu mulut antara aku dengan beberapa siswi lain sering kali tak terelakan. Namun, ketika aku mulai duduk dibangku SMP aku tak pernah lagi terlibat adu mulut ataupun perkelahian. Justru sebisa mungkin kuhidari. Akan tetapi, hujan berganti panas. Terbebas dari pertengkaran, aku jusrtu mendewakan kebebasan dan kesenangan sehingga tak jarang aku mencuri-curi waktu untuk bersenang-senag dan mejeng bareng teman. Yah, maklum saat itu aku memegang moto
“ Enjoy the Moment and Positive Thinking”.

Setelah setahun berlalu aku beranjak ke kelas VIII. VIII tahun sudah aku sekolah dan selama itu pula aku tak mengenal siapa aku yang sesungguhnya dan apa tujun kehidupanku. Sudah lama aku tak membuka dan membaca kitab Sang Esa. Padahal, kakakku termaksud religious dalam keluargaku begitu pula ayah dan bunda. Tapi, entah mengapa hatiku tetap belum tergerak mengambil langkah tegas untuk berubah. Namun, dari lubuk hatiku yang terdalam aku sebenarnya telah jenuh dengan kehidupanku. Aku merasa gembira dengan apa yang aku lakukan, namun aku tak pernah bahagia dengan semuanya. Aku tersiksa dengan rintihan hati bunda yang menginginkan perubahanku. Sebenarnya aku juga mulai menyadari betapa yang kujalani ini adalah sesuatu yang tidak berguna sama sekali.


Awal Perubahan Hidupku

Suatu malam, ketika bulan dan bintang-bintang mulai nampak menghiasi langit, aku duduk di teras depan rumahku merenungkan nilai-nilaiku yang semakin anjlok tak terkendali. Padahal sewaktu duduk di bangku SD dulu, walaupun nakal nilai serta rankingku tak pernah turun dari 2 besar. Hatiku semakin tersayat ketika kupikirkan gosip-gosip di sekolah yang menerpaku. Seketika itu air mataku menetes semakin lama semakin mengalir tak ingin berhenti.

Tiba-tiba tampak dari jarak dua meter seorang wanita paruh baya semakin lama semakin mendekat. Ternyata ia mencari bunda. Tanpa basa-basi langsung kupersilahkan ia masuk dan bergegas aku mamanggail bunda. Percakapanpun dimulai aku kembali ke teras. Lama bercerita, tanpa sengaja aku mendengar percakapan mereka yang mulai menceritakan aku. “Maaf lo bu, anak aku tu si Rina suka cerita soal anak ibu Chifa. Dia sering lihat anak ibu nongkrong bareng temannya di bypass trus temannya itu orang-orang gede semua pokoknya nggak seumuran deh. Hati-hati lho bu anak cewek bahaya kalau suka jalan kan malu. Anak cewek kok sukanya jalan”. Kata Ibu tersebut yang sejak awal aku tak suka dengan warna rambutnya yang warna-warni seperti warna pelangi, sedang Bunda tak berkata apapun.

Mendengar hal itu, air mataku semakin bercucuran. Sendu yang kurasa semakin tak tertahankan saja. Bergegas aku ke kamar lewat pintu belakang untuk mengeluarkan seluruh kesedihanku. Ku rasakan betapa malunya Bunda dengan perbuatanku. Perlahan demi perlahan hatiku mulai terbuka. Segudang pertanyaan tak henti memenuhi otakku.
“ Mengapa orang-orang harus mengenalku dengan cara seperi ini? Mengapa aku tak bisa seperti kakak yang terkenal dengan kepintaran dan sikap religusnya? Mengapa aku terus mempermalukan ayah dan bunda? Aku muak dengan semua ini. Aku muak dengan hidupku. Aku muaaaaaaak ”. Tak sadar, dengan penuh kerendahan aku tersungkur dan berucap beberapa kata yang begitu tersimpan rapi di memoriku himgga kini ” Ya Rabb, aku bersumpah atas nama-Mu. Aku akan membahagiakan kedua orang tuaku dengan prestasi dan tingkahku yang terpuji. Cukup sudah aku mempermalukan keduanya Ya Allah. Akan kujalankan semua perintahmu untuk mendapatkan ridhoMu. Aku jenuh dengan hidupku yang masih kecil penuh dengan masalah, padahal diusiaku yang sekarang tugasku hanyalah membahagiakan orang tua dan taat padaMu. Bantulah aku untuk berubah dan memulai segalanya dengan baik ”.

Entah mengapa tiba-tiba aku merasakan masuknya energi positif dalam tubuhku. Motivasi untuk berubah benar-benar telah menyatu dalam darahku. Saat itulah aku semakin mantap untuk memulai kehidupanku yang sesungguhnya. Aku juga tidak pernah menyesali masa-masa suramku dulu, aku berpikir itulah jalan setapak kecil yang ditetapkan Allah untuk menuju jalan besar dan luas. Aku semakin giat belajar dan aktif dalam kegiatan keagamaan untuk mewujudkan motivasi terbesarku…………
“ Menjadi hamba dan anak yang berbakti ”.

Terimah kasih masa laluku…….

Hamba_Berlumur_Dosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron atas kunjungannya diblog ini ^^
silahkan tinggalkan pesan dengan menjaga adab Islami.
jazaakumullahu khoir